Thursday, February 20, 2014

Aplikasi Android yang terinfeksi Malware di Google Play Store Meningkat

Google Play Store


Jumlah aplikasi mobile terinfeksi dengan malware di Google store Bermain hampir empat kali lipat antara tahun 2011 dan 2013.
Sejumlah 11.000 aplikasi terinfeksi pada tahun 2011, dimana perangkat lunak berbahaya ini mampu mencuri data pengguna dan melakukan penipuan, data ini berdasarkan hasil sebuah penelitian yang diterbitkan Rabu oleh RiskIQ, sebuah perusahaan jasa keamanan online. Pada tahun 2013, lebih dari 42.000 aplikasi di Google Play Store mengandung spyware dan Trojan yang mencuri informasi.

Beberapa aplikasi yang paling berbahaya di Play Store yang didownload sejak 2011 adalah Wallpaper Dragon Ball dan game Finger Hockey serta Subway Surfers Free Tips.

Menurut RiskIQ, Wallpaper Dragon Ball dan Finger Hockey, memiliki malware yang mencuri informasi rahasia seperti ID dari perangkat yang terinfeksi. Sedangkan Subway Surfers Free Tips, menggunakan Trojan yang disebut Air Push untuk mem-bypass pengaturan keamanan perangkat dan membuat ponsel yang terinfeksi berlangganan ke layanan premium.

Analisis RiskIQ dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak sendiri yang menjelajah App Storei, website dan iklan web. Teknologi ini mengekspos malware yang tidak akan menunjukkan dirinya untuk perangkat lunak web crawler tradisional.

Apps Android terhitung berbahaya jika mereka berperilaku dengan cara tertentu sebagai akibat dari malware. Misalnya mengumpulkan dan mengirim koordinat GPS, daftar kontak dan alamat email kepada pihak ketiga, rekaman percakapan telepon dan mengirim mereka ke penyerang, mengambil kendali ponsel yang terinfeksi, atau men-download malware lain ke ponsel.

Temuan menunjukkan bahwa meningkatnya aplikasi mobile di kalangan konsumen juga membuat mereka menjadi target yang menarik bagi para hacker. Laporan dari kemungkinan malware di tiruan game Flappy Bird juga muncul, bahkan setelah itu dihapus dari toko aplikasi.
 
Namun sekalipun jumlah aplikasi Android yang berbahaya meningkat, persentase mereka dihapus oleh Google malah menurun, kata para peneliti. Pada tahun 2011 Google menghapus 60 persen dari aplikasi berbahaya, tetapi pada tahun 2013 perusahaan hanya menghapus kurang dari seperempat dari mereka, kata laporan itu.
 
Itu mungkin karena peningkatan pesat dalam perangkat lunak berbahaya. Jumlah keseluruhan aplikasi berbahaya dihapus oleh Google masih meningkat dari sekitar 7.000 pada tahun 2011 menjadi hampir 10.000 pada tahun 2013. Google mengatakan akan memerlukan informasi lebih lanjut tentang analisis RiskIQ untuk mengomentari temuan tersebut.

sumber: Pcworld

Labels: , , , , , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home